Bisnis.com, JAKARTA — Tekanan terhadap saham emiten migas kian terasa, seiring belum meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan pemberlakuan tarif dagang oleh Amerika Serikat.
Meski setelah setelah perang 12 hari Iran vs Israel berhenti setelah menyepakati gencatan senjata sejak 25 Juni, konflik belum sepenuhnya mereda. Serangan lanjutan di Laut Merah pada Senin (7/7/2025) menandakan bahwa perang di kawasan tersebut belum berakhir.